Sedikit informasi buat rekan rekan yang akan terjun dalam "bisnis" JUAL BELI LAHAN/KEBUN KELAPA SAWIT.
Saya
sudah menjajaki bisnis ini sejak tahun 2003, dan sampai sekarang yang
saya belum pernah bertemu dengan penjual secara lansung (atau memang
saya lagi apes ya .
Sejak
tahun 2000 saya berdomisili di Pekanbaru, daerah yang terkenal banyak
kebun kelapa sawitnya, Dan sebagian besar daerah disana, termasuk kebun
kelapa sawit di pulau
Sumatera
sudah saya survey, Dan biaya yang dikeluarkan untuk transport dan
konsumsi saja sudah lumayan besar jumlahnya, untungnya hal ini saya
lakukan sebagai sampingan, karena tujuan utama saya melakukan survey
adalah untuk mencari dan membeli cangkang kelapa sawit, karena kami
adalah pembeli lansung serta melakukan ekspor ke Thailand secara rutin
selama ini.
Saya
hanya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan lainnya, karena "uang
sekolah" yang telah saya keluarkan untuk masuk ke bisnis jual-beli
kelapa sawit ini tidaklah kecil, maka sangat disayangkan apabila
rekan-rekan yang akan terjun ke bidang ini harus belajar dari nol, dan
mengeluarkan biaya yang sama besarnya dengan saya atau bahkan lebih
besar lagi. Berdasarkan pengalaman saya ini, saya yakin rekan-rekan akan
dapat menghemat biaya, waktu dan dapat hidup dengan lebih nyaman,
karena anda tidak perlu emosi, harus ketemu dengan orang-orang yang
tidak jelas di bisnis ini.
1. Penjual tidak bersedia untuk menemukan pembeli dengan penjual untuk negosiasi
2.
Atau jika penjual mengaku sebagai kuasa jual, mintalah untuk
memperlihatkan kuasa jual yang asli di atas kop surat yang mempunyai
Alamat lengkap (jika hanya ada nama perusahaan tanpa alamat maupun no
telpon/fax, dll, dapat dipastikan bermasalah).
3. Penjual meminta sejumlah dana untuk melakukan survey maupun untuk bertemu dengan pembeli (berapapun jumlah dana tersebut).
4. Jika data dan dokumen yang diberikan tidak lengkap/penjual tidak menguasai apa yang dijualnya
5. Penjual tidak dapat menyebutkan Lokasi lahan/kebun serta nama perusahaan yang akan dijual secara jelas
6.
Cek background orang yang menawarkan tersebut, apakah pengusaha,
karyawan, atau jobless, dari sana saja kita sudah bisa mendapatkan
sedikit gambaran mengenai keakuratan informasi yang diberikan.
Di
tangan saya ada beberapa dokumen/sertifikat serta izin dari kebun sawit
yang palsu (umumnya di daerah sumatera), yang hanya digunakan untuk
akal-akalan saja buat menipu, minimal dengan data tersebut, mereka
mengajak untuk ketemu di restoran-restoran dan cafe-cafe, dimana mereka
tidak akan pernah mau membayar untuk makan/minum. Dan
pertemuan
makan di adakan berulang-ulang di tempat yang berbeda tanpa ada indikasi
akan terjadi transaksi. Mungkin mereka pusing di omelin istri di rumah,
trus nyari kegiatan di luar sekalian dapat makan minum gratis gitulah.
He he. Karena tujuan orang-orang tersebut sudah tidak benar, jadi yang
mereka pikirkan hanya bagaimana untuk meyakinkan calon mangsa. Jadi
dalam hal ini, rekan-rekan jangan termakan bujuk rayu serta mulut manis
mereka, jangan terima bulat-bulat apa yang mereka katakan, coba dicerna
terlebih dahulu.
Sebagian
orang yang menawarkan juga, kadang-kadang tidak tahu bahwa bisnis ini
hanya kamuflase, karena sudah diterima dari beberapa orang perantara,
Dan terkadang ada informasi yang sebenarnya sudah lama beredar di
market, bisa 1-3 tahun yang lalu, tapi baru sampai ke telinga mereka,
sehingga, karena ingin mendapatkan bagian, mereka
jadi ikut menawarkan kepada orang lain.
Sebagian informasi yang sudah basi :
- 99,000ha di daerah Jambi (ngakunya punya konglomerat indon??) yg ini sampai sekarang tidak jelas kebenarannya
-
Kebun PT. Angso Duo Sawit di Jambi (perusahaan ini hanya ada pabrik
pengolahan sawit saja, kebun atas nama perusahaan ini kurang dari
1000ha)
- PT. Inecda di Seberida, Riau (sudah lama terjual).
Bagi
rekan-rekan yang ingin menawarkan lahan/kebun yang akan dijual,
sebaiknya cek dulu dengan yang menawarkan kepada anda, karena logikanya,
bisnis ini adalah bisnis puluhan bahkan ratusan miliar, apakah
segampang itu pemilik kebun mempercayakan kepada sembarang orang untuk
memasarkannya??? Seandainya anda terima dari perantara, trace/lacak
dahulu melalui beliau siapa pemilik sesungguhnya, dan setelah anda
benar-benar yakin, baru anda tawarkan ke market.
Demikianlah
sedikit informasi dari saya, saya tidak bermaksud untuk menyinggung
siapapun, tetapi hanya berharap agar rekan-rekan dapat lebih
berhati-hati, karena jaman sekarang, nyari uang itu susah, jadi jangan
gampang untuk mengeluarkannya buat hal-hal yang tidak jelas.
Seandainya
ada pihak-pihak yang tersinggung, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Apabila Ada informasi saya di atas yang salah, mohon
dikoreksi.
Salam hormat/Suratno PT. SANFAK JAYA MARINE Jakarta.
From: "Suratno" <sbc168bs@cbn.net.id> Date: Mon Oct 15, 2007 11:50 am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar